Materi Kehumasan Jadi Fokus Pembekalan Kabidhumas Polda NTT kepada Perwira SIP 54 Gelombang II

Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H.

NTT,ikagawanews.id – Kepala Bidang Humas Polda Nusa Tenggara Timur, Kombes Pol Henry Novika Chandra, S.I.K., M.H., memberikan materi pembekalan kehumasan kepada para Perwira Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 54 Gelombang II bertempat di Mapolda NTT, Selasa pagi (25/11/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mempersiapkan para perwira pertama agar siap menjalankan peran strategis di satuan masing-masing.

Dalam penyampaian materinya, Kabidhumas menekankan bahwa perwira Polri bukan hanya pemimpin operasional, tetapi juga figur komunikator publik yang menentukan bagaimana institusi dipahami dan dipercaya masyarakat.
Perwira adalah duta komunikasi Polri. Setiap ucapan, tindakan, dan respons saudara akan menjadi cerminan citra kepolisian di mata masyarakat,” tegas Kombes Henry.

Peran Strategis Humas dalam Tugas Kepolisian

Kombes Henry menjelaskan empat fungsi utama kehumasan yang harus dipahami oleh para perwira muda, yakni diseminasi informasi, transparansi dan akuntabilitas, membangun kepercayaan publik, serta branding institusi.
Menurutnya, perkembangan teknologi membuat dinamika informasi semakin cepat, sehingga Polri harus hadir dengan komunikasi publik yang akurat, humanis, dan responsif.

Kita hidup di era digital. Tantangan kita bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga menangkal hoaks, membangun narasi positif, dan menjaga kepercayaan publik,” ujarnya.

Penguatan Kompetensi Perwira dalam Era Digital

Dalam sesi pembekalan, Kabidhumas juga memaparkan kompetensi yang wajib dimiliki setiap perwira:

  • Komunikasi publik,
  • Storytelling kepolisian,
  • Penguasaan media digital, dan
  • Etika komunikasi.

Keempat kompetensi ini, katanya, menjadi fondasi agar para perwira dapat mengelola isu dengan tepat, berinteraksi dengan media secara profesional, serta mampu merespons krisis secara cepat dan terukur.

Humas Sebagai Garda Terdepan Kendali Narasi

Kombes Henry turut menyoroti pentingnya kemitraan media, konferensi pers, press release, hingga quick response dalam menjaga hubungan Polri dengan publik.
Ia menjelaskan bahwa pengelolaan komunikasi publik yang baik adalah kunci untuk meredam isu, membangun kepercayaan, dan memperkuat legitimasi tindakan Polri di lapangan.

Selain itu, manajemen krisis seperti deteksi dini isu, early warning system, hingga kontrol narasi menjadi aspek vital yang harus dikuasai setiap perwira.

Produk Kehumasan Modern

Di hadapan para peserta, Kabidhumas turut menampilkan berbagai produk kehumasan yang kini menjadi standar Polda NTT, seperti siaran pers, photo story, video rilis, hingga infografis—semuanya dirancang untuk meningkatkan kualitas informasi dan kedekatan Polri dengan masyarakat.

Penutup: Perwira Harus Humanis, Responsif, dan Empatik

Di akhir sesi, Kombes Henry memberikan pesan moral yang menekankan karakter dasar seorang pemimpin Polri masa kini.
Perwira harus humanis, responsif, dan empatik. Ketiga nilai ini akan menentukan bagaimana masyarakat melihat institusi kita. Komunikasi bukan hanya bicara, tetapi juga seni memahami dan menyentuh hati masyarakat,” tutupnya.

Pembekalan kehumasan ini mendapat apresiasi dari para peserta SIP 54 gelombang II karena memberikan pemahaman praktis sekaligus memperluas perspektif mereka tentang pentingnya komunikasi publik dalam tugas kepolisian modern.(Red/Hum)