Jaga Stabilitas Harga Beras, Polresta Tanjungpinang Turun Ke Pasar Lakukan Pemantauan

Tanjungpinang, ikagawanews.id – Satgas Pangan Reskrim Polresta Tanjungpinang intens memantau harga beras untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga di tingkat distributor hingga pengecer. Pemantauan terbaru dilakukan di wilayah kecamatan Tanjungpinang Timur, Kamis (20/11/2025).

Tim Satgas Pangan Sat Reskrim memeriksa harga beras yang ada dipasar Bintan Center dan kedai pengecer ahong yang berada di Jl. D.I. Panjaitan.

Kapolresta Tanjungpinang Kombes Pol. Hamam Wahyudi, S.H., S.I.K., M.H. melalui Kasatreskrim Polresta Tanjungpinang AKP Agung Tri Poebowo, S.I.K., M.M. menjelaskan bahwa tim Satgas Pangan bergerak untuk memastikan harga tetap sesuai ketentuan.

“Sesuai perintah pimpinan, Satgas Pangan turun langsung untuk memastikan harga beras sesuai ketentuan pemerintah dan tidak ada pelanggaran HET,” ujarnya.

Pada saat melakukan pemantauan, Satgas Pangan Sat Reskrim menilai kesesuaian harga jual dengan aturan pemerintah. Dari hasil pemantauan, harga beras di tingkat distributor dan pengecer tercatat stabil serta tidak melampaui HET.

“Untuk harga beras premium rata-rata dijual Rp14.000 hingga Rp14.900 per kilogram. Beras medium berkisar Rp13.000 hingga Rp13.500 per kilogram, serta SPHP Rp12.000 hingga Rp12.500. Semua masih sesuai HET,” ungkap AKP Agung.

Tidak hanya memeriksa harga, Satgas Pangan juga menyampaikan imbauan kepada pedagang agar tetap mematuhi aturan. Petugas menekankan pentingnya menghindari praktik curang, termasuk pengurangan timbangan atau pencampuran kualitas beras.

“Kami tekankan pentingnya kejujuran dalam berdagang karena hal ini menyangkut kepercayaan masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah,” jelasnya.

Kasat Reskrim menegaskan, bahwa pemantauan Satgas Pangan akan dilakukan secara berkala. Polresta Tanjungpinang bersama instansi terkait berkomitmen menjaga stabilitas pasokan pangan di tengah kondisi ekonomi yang berubah cepat.

“Kami tidak akan segan mengambil tindakan apabila ditemukan pelanggaran atau upaya manipulasi harga,” tutupnya.(Red/Hum)