Malang, IKAGAWANEWS.ID – Telah dilaksanakan kegiatan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dalam rangka Penanggulangan Terorisme, di Aula Hotel Golden Tulip Holland Resort Batu Jalan Bukit Panderman Hill Desa Oro-Oro Ombo Kec. Batu Kota Batu, Selasa, (27 Oktober 2020), dimulai dari pukul 10.30 Wib sampai pukul 11.50 Wib, yang diikuti -/+ 200 orang.
Turut hadir dalam kegiatan, Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, SH., MH. (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme / BNPT). Mayjend TNI Hendri Paruhuman Lubis (Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi). Mayjen Pol Bidiono Sandi (Deputi II Densus 88). Brigjen Pol. Ahmad Nurwahid (Direktur Pencegahan BNPT). Mayjen TNI Untung Budiharto (Sestama BNPT). Brigjen Pol Nur Wahid (Direktur Pencegahan Deputi 1 BNPT). Brigjen TNI Panpan (Kabiro umum BNPT). Brigjen Pll Herman Chaidir (Desnsus 88). Laksma TNI Joko Sulistiyanto (Dir PHI BNPT).
Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri, Brigjen TNI Bahram (Ir Divisi 2 Kostrad). Kol Paskas Jatmiko (Kasubdit Kontra Propaganda). Kombes Leonardus Simarmata (Kapolresta Malang). AKBP Hendri Umar., S.H. S.I.K Kapolres Kab Malang. AKBP Harviadhi Agung Prathama, S.I.K., M.I.K. (Kapolres Batu). Letkol Inf. Ahmad Juni Toa (Kasrem 083/Bdj). Mayor Arm Choirul Efendi (Pabungdim 0818). Kompol Suharsono, Wakapolres Batu. Perwakilan Mahasiswa/i dan pelajar malang raya. Dan Perwakilan Media.
Adapun rangkaian kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : Pembukaan. Dan Menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Dilanjutkan dengan Penayangan video dari BNPT.
Sambutan dari Komjen Pol. Dr. Drs. Boy Rafli Amar, SH., MH yang intinya bahwa :
Tentang Kesiapsiagaan Terorisme
Agar kita menyadari bahwa ancaman terorisme bisa hadir ditengah-tengah kita, kapan saja dan dimana saja tidak mengenal status sosial siapapun bisa menjadi korban kejahatan terorisme.
Oleh karenanya, BNPT punya tugas membangun kekuatan yang ada di dalam negara ini Apakah elemen, unsur pemerintah, Kementerian lembaga dan masyarakat karena masyarakat yang harus dilindungi di proteksi agar tidak menjadi korban kejahatan terorisme.
Upaya kolektif sesuai mandat di dalam undang-undang nomor 5 tahun 2018 diberikan, dipercayakan oleh negara kepada BNPT oleh karena itulah hari ini kita berada di Provinsi Jawa Timur dan tentunya kami mengajak segenap elemen masyarakat yang ada di Malang Raya ini di Provinsi Jawa Timur.
Untuk itu, Kita perlu bersama-sama untuk membangun kesadaran bersama, kesadaran kolektif agar kita memiliki daya cegah, kepekaan daya Tangkal agar kegiatan terorisme yang telah dikategorikan sebagai kejahatan transnasional, kejahatan antarnegara bisa dikategorikan kejahatan melawan manusia, kejahatan yang bersifat extra Ordinary ini tidak berkembang di negara kita.
Mengenai, Fenomena kegiatan terorisme dalam 20 tahun, negara harus bangkit dan kemudian mulai melakukan ratifikasi berbagai aturan internasional mulai dari Perpu nomor 1 tahun 2002, undang-undang Nomor 15 Tahun 2003 dan undang-undang nomor 5 tahun 2018.
Diketahui, hari ini minus 1 menuju tanggal 28 Oktober di mana bangsa Indonesia memperingati 92 tahun peringatan Hari Sumpah Pemuda 92 tahun saja sudah bertekad mempersatukan nusantara para putra-putri Indonesia yang terdiri dari berbagai suku yang ada di Sumatera, Kalimantan dan dari berbagai daerah telah menyatakan ikrarnya putra-putri Pemuda Pemudi Indonesia ketika di Tahun 1928 Jauh sebelum dari Indonesia Merdeka.
Setelah mengakui bertanah air satu tanah air Indonesia mengakui berbangsa satu berbangsa Indonesia dan berbahasa satu bahasa Indonesia dan hari ini nilai-nilai itu tentu bukanlah sesuatu yang ketinggalan. Oleh karenanya membangun deklarasi atau bangun kesiapsiagaan nasional ini juga kita memakaikan dengan peringatan Sumpah Pemuda yang Insya Allah besok akan sama-sama kita peringati.
Hal ini adalah sebuah momentum tahunan yang bagi bangsa Indonesia wajib bagi siapapun yang merasa sebagai warga negara Indonesia wajib memahami sejarah perjuangan bangsa agar kedepan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sebagaimana diamanatkan di dalam konstitusi negara undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ini bisa berdiri eksis sepanjang masa.
Tentang kebersamaan dalam persatuan dengan kesadaran bersama, kesadaran kolektif agar segala bentuk ancaman yang datang yang hinggap menghampiri bangsa Indonesia ini dapat kita eliminasi lebih awal lebih bagus salah satu ancamannya tentu adalah masalah fenomena berkembangnya paham radikalisme dan intoleransi.
Bahkan telah terjadi berbagai kejahatan yang dikategorikan kejahatan terorisme ini adalah ancaman kepada negara apapun narasi yang dibangun kelompok radikal intoleran yang berujung diantaranya adalah perbuatan tindak pidana terorisme.
Untuk itu, BNPT merasa perlu untuk terus mengingatkan semua elemen bangsa bahwa kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bahaya yang setiap saat menghinggap di seluruh pelosok negeri ini harus dapat kita atasi.
Disebabkan, Kita sebagai warga negara Indonesia harus memiliki sebuah kesadaran yang berangkat dari kesadaran individu untuk menjadi sebuah kesadaran kolektif yang diimplementasikan, diwujudkan dengan upaya yang dilakukan agar segala ancaman itu tidak berkembang dan memusnahkan membahayakan mengancam jiwa dan raga bangsa Indonesia.
Apa yang kita lakukan hari ini membangun kesiapsiagaan adalah bentuk dari manifestasi pembangunan nasional karena dasarnya pembangunan ini harus dilaksanakan tanpa ada gangguan tanpa ada ancaman tanpa ada bahaya yang berada di dalam masyarakat.
Oleh karenanya dalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dalam mewujudkan masyarakat yang adil makmur berdaulat Mandiri Sejahtera dan bahagia itu bisa tercapai kita harus siaga kita atasi berbagai ancaman yang ada.
Mari kita isi pembangunan nasional ini dengan membangun di segala sektor baik itu bersifat fisik dan nonfisik peluang untuk menjadi Sejahtera dan kemudian harapan untuk menjadi bahagia ada karena tentu kita sebagai bangsa ingin hidup bahagia di negara kesatuan Republik Indonesia yang kita ragu kalau ada warga negara yang tidak ingin hidupnya bahagia .
BNPT mengucapan terima kasih atas keluangan waktu Tenaga pikiran yang ibu bapak luangkan, Ibu Bapak berikan pada acara hari ini kami mengapresiasi di tengah – tengah menghadapi pandemi covid 19 saat ini.
Tentunya, sesuatu yang harus kita hadapi tetapi tentu virus radikalisme intoleran juga terus berkembang biak di tengah-tengah masyarakat jadi kita harus sama-sama menjaga, meningkatkan kewaspadaan ini agar pihak-pihak tertentu tidak semakin mendominasi.
kita tidak menginginkan bertambah banyak para pemuda-pemudi Indonesia berangkat dalam penuh ke sia-siaan oleh karena itu kita harus proteksi dengan didukung dari unsur pemerintahan dan unsur masyarakat kami mengajak untuk sama-sama kita jaga jangan sampai ada lagi Pemuda Pemudi Indonesia terbawa-bawa untuk kegiatan-kegiatan terorisme.
- kita ikut program bela negara kita korbankan jiwa raga kita sesuai dengan profesi kita masing-masing sesuai kemampuan kita masing-masing bela negara tidak perlu dengan harus konotasinya dengan membawa senjata tapi bela negara bisa berbuat baik demi kemaslahatan umat di negara yang kita cintai ini.
- Pembelaan negara adalah memelihara semangat nasionalisme Patriotisme yang tentunya menjadi kewajiban kita semuanya itu adalah amanah konstitusi jadi bapak-bapak yang bertugas sebagai institusi negara jangan lupa masyarakatnya diingatkan.
Ada tokoh Kyai Haji Hasyim Asy’ari, Kyai Haji Ahmad Dahlan dan lain-lain tokoh besar yang dahulunya mereka menjadi santri pejuang, mengorbankan jiwa raganya. Sedangkan, untuk di Jawa Tengah ada Pangeran Diponegoro yang merupakan santri dengan tujuan melawan penjajah Belanda.
Semangat Patriot seperti itulah yang hari ini perlu kita jaga dan dipelihara dengan konteks kekinian yang tentunya konteksnya berbeda tidak seperti masa lalu kita sebagai generasi penikmat kemerdekaan yang telah diraih oleh para pendahulu bangsa.
Untuk itu, kewajiban kitalah memelihara dengan baik nilai-nilai Luhur berdasarkan agama dan semangat nilai budaya bangsa kita yang digali oleh para pendahulu bangsa yang telah menjadi lima sila Pancasila.
Karena, Para ulama besar kita itu selalu mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah, Ukhuwah bersyariah, ukhuwah Wathoniyah menjelaskan prinsip-prinsip hubbul Wathon minal iman kita sudah dapat teladan dari tokoh-tokoh bangsa
Kita yang hari ini diberikan kelebihan kesadaran kemampuan dalam konteks tugas kita masing-masing, kami dari Badan Nasional penanggulangan terorisme berharap agar kita tidak disorientasi sebagai bangsa Indonesia adalah bangsa besar.
Indonesia kita jaga agar konstitusi negara kita undang-undang Dasar 1945 tetap bisa eksis dan tentunya ideologi negara kita Pancasila yang dari tahun ke tahun telah mengalami berbagai macam ancaman berbagai upaya upaya untuk merubah ideologi negara.
Badan Nasional penanggulangan terorisme Republik Indonesia mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh elemen bangsa dari pemerintah dari unsur masyarakat, tokoh Agama dan tokoh pendidikan.
BNPT tidak dapat berdiri sendiri Kita semua harus mensinergikan kekuatan-kekuatan Kementerian, lembaga, TNI dan Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Selanjutnya, dilanjutkan Pembacaan puisi dari santri Al Islamiah. Dan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dalam rangka Penanggulangan Terorisme.
Kemudian, dilakukan Penandatanganan Deklarasi Kesiapsiagaan Nasional dalam rangka Penanggulangan Terorisme. Serta Penyerahan Santunan kepada para penyintas/ korban terorisme.
Lalu, bersama – sama Menyanyikan Lagu Mengabdi Bersama Ciptaan Sofian Saleh. Dan Menyaksikan Musik Tiga Jantung dengan Judul Tersenyumlah. Serta dilanjutkan dengan Doa yang dibacakan oleh Dr. Muhajir .
Ditambahkannya, Selama kegiatan berjalan dengan aman, tertib dan kondusif. (Hum/Kri/Red)